Apabila anda bekerja dan mengabdi pada Madrasah Negeri atau
pemerintah, beruntunglah anda karena tidak dipusingkan oleh kewajiban
berpromosi untuk menjaring siswa. Siswa akan datang sendiri pada tanggal
yang sudah ditentukan di setiap awal tahun ajaran. Tidak perlu pusing
mengenai berapa bangku yang kosong atau terisi, karena pembiayaan
sekolah berasal dari pemerintah, bukan dari berapa banyak siswa yang
masuk dan mendaftar. Tanpa berusaha keras menjaring siswa , beberapa
sekolah dasar negeri di Jakarta bahkan sampai menolak siswa karena
bangku sudah penuh terisi.
Beda halnya dengan Madrasah swastaapalagi di pedesaan yang nota bene wali murid masih menganggap Hanya sekolah negerilah yang dapat menjamin mutu pendidikan anak mereka , sepanjang tahun sekolah berupaya
terus menjaring dan mempertahankan siswa. Ini dikarenakan sumber
pembiayaan sekolah swasta yang berasal dari kantung sendiri alias tanpa
subsidi dari pihak lain. Banyak dan sedikitnya siswa di sekolah tersebut
akan mempengaruhi kemampuan keuangan sekolah dalam membayar gaji guru,
melengkapi fasilitas hingga membeli sumber belajar bagi siswa.
Ibaratnya memasarkan sebuah produk, sebuah sekolah perlu juga memakai
prinsip pemasaran dalam menjaring orang tua siswa agar mau
menyekolahkan putra-putrinya.
Berikut ini prinsip yang penting bagi pemasaran sebuah sekolah
1. Lakukan riset bersama seluruh komponen sekolah
Saat ini banyak sekolah swasta yang berada di komplek perumahan,
apabila sekolah anda juga begitu, lakukan lah riset sederhana mengenai
sekolah lain yang ada di sekitar anda. Hal yang layak dijadikan
perbandingan adalah kelebihan dan kekurangan sekolah anda bila
dibandingkan dengan sekolah disekitar dalam hal :
- berapakah uang sekolah, termasuk elemen uang sekolahnya terdiri dari apa saja.
- kualitas guru, pendidikannya serta dari universitas mana saja,
sudahkan dites TOEFL nya bila sekolah itu adalah sekolah bilingual.
- fasilitas pendukung, jemputan siswa dan lain-lain
- tempat bermain,berbahaya atau tidak, serta keluasannya
- sumber belajar, tersedia lengkap atau tidak
- program pengajaran dua bahasa (bilingual), apakah benar-benar diterapkan
- penghantaran materi keagamaan, inklusif atau tidak, apakah siswa diajarkan menerima perbedaan atau tidak.
- mutu kelulusan.
- keamanan siswa selama di sekolah
- pengelolaan keuangan sekolah
- perencanaan ke depan
Apabila merujuk dari daftar di atas banyak sekali hal yang butuh
dicermati. Untuk itu bentuklah tim kecil atau beberapa fokus grup di
sekolah anda (terdiri dari guru, orang tua siswa, administrator serta
kepala sekolah) untuk menganalisa isu-isu tersebut. Anda sebagai
pengelola sekolah bisa juga datang melakukan kunjungan ke sekolah
sekitar anda saat acara ‘Open Day’ atau ‘Open house’ di sekolah lain.
Karena pada saat itu siapapun boleh datang melihat.
2.
Strategi
Setelah semua fokus grup sudah memberikan paparannya mengenai hal apa
saja yang menjadikan kelemahan dan kelebihan sekolah lain dan sekolah
kita, mulailah untuk melalui tahap strategi. Selalu lah menghitung
kisaran anggaran yang dibutuhkan untuk strategi berikut. Pilih strategi
yang seusai dengan kemampuan anggaran sekolah anda. Adapun strategi yang
bisa dilakukan adalah:
- menyebar brosur di komplek perumahan, atau memasang spanduk di
tempat yang strategis. Hubungi pihak pengelola tempat untuk pemasangan.
Jangan lupa spanduk dan brosur dibuat dengan desain yang menarik,
libatkan guru TIK dalam hal ini untuk merancang.
- pameran di mall atau tempat perbelanjaan pada akhir minggu (weekend)
, bawa dan sertakan hasil karya siswa serta. Karya siswa akan leibh
berbicara dibanding program promosi yang banyak dan bahasanya kadang
tidak akrab di telinga calon orang tua. Libatkan guru untuk menjaga dan
menjadi garda depan dalam menjelaskan program pada orang tua siswa.
Staff administrasi hanya menemani guru di pameran untuk menjawab masalah
keuangan. Brosur dan penjelasan mengenai sekolah juga bisa disebar pada
kesempatan ini. Tipe strategi ini mempunyai biaya yang lumayan mahal.
Dikarenakan kita harus menyewa tempat dan membayar guru serta staf
administrasi yang terlibat.
- Bekerja sama dengan taman kanak-kanak disekitar sekolah yang
dianggap potensial untuk melakukan ‘program sekolah sehari’ di sekolah
dasar anda.
- Menyelenggarakan Open day atau open house yang membolehkan calon
siswa serta orang tuanya untuk datang dan melihat-lihat. Jangan lupa
kepala sekolah berpresentasi dalam event ini menjelaskan program dan
berinteraksi dengan calon orang tua siswa. Program belajar pada hari
tersebut semua dibuat menarik.
- Adakan lomba olahraga atau kreativitas di sekolah kita, undang Taman
kanak-kanak yang ada di lingkungan sekolah dasar kita. Biasanya orang
tua siswa TK senang sekali menemani anaknya berlomba. Di saat tersebut
mereka akan mengamati cara guru-guru kita berinteraksi dengan siswa
serta penyelenggaraan event yang profesional akan membuat orang tua
yakin dengan sekolah kita.
- Komunikasi lewat media. Sekarang dengan mudah kita temukan media
kawasan atau komunitas (sebuah media yang mengkhususkan diri pada sebuah
kawasan atau komunitas) biasanya media ini gratis bagi pembacanya. Jadi
undang mereka untuk datang dan meliput. Website dan Blog juga bisa
dijadikan sarana untuk berpromosi. Dalam hal ini blog yang paling
efisien namun terbatas dalam muatan isinya.
Apabila sekolah anda setuju untuk melaksanakan beberapa strategi
diatas, mulailah hitung anggaran serta kapan waktu yang tepat. Biasanya
bulan Oktober sampai Februari adalah masa-masa orang tua murid mulai
mencari sekolah yang tepat bagi putra-putri nya.
Jangan lupa menerka seberapa banyak keefektifan dari strategi diatas
bagi sekolah anda. Terkadang ada strategi yang berbiaya murah tapi malah
sangat mengena dalam menjaring siswa.
3. Evaluasi program promosi
Ajukanlah pertanyaan berikut in untuk mengevaluasi program promosi sekolah anda
- Strategi apa yang berhasil
- Strategi mana yang tidak berhasil.
- Mengapa strategi tersebut tidak membawa hasil.
- Apa yang bisa dilakukan selanjutnya menyikapi hal ini.
- Kejutan apa yang didapat dengan strategi-srategi tersebut.
Akhirnya sebuah promosi sekolah yang berhasil tidak akan dapat
terjadi tanpa peran serta guru yang professional dan kreatif. Ambil
contoh misalnya saat menjelaskan program pada orang tua, hanya guru yang
percaya diri lah yang bisa tampil dengan baik dan mau mendengar. Dengan
demikian pelatihan guru yang terus menerus untuk menjadi seorang guru
yang professional sangat dibutuhkan.
Walaupun apabila sebuah sekolah sudah menjadi besar dan lengkap
kelengkapan biro administrasinya maka urusan promosi sekolah akan
ditangani oleh bagian tersendiri.