Arsip Kategori: UKURAN LAPANGAN CABANG OLAHRAGA
Ukuran Lapangan Lompat Jauh
1. Keterangan ukuran lapangan- Panjang bak lompat 9 m
- Lebar bak lompat = 2,75 m
- Lebar lintasan awalan = 1,22 m
- Lebar papan tumpu = 20 m
- Panjang papan tumpu = 1,22 m
- Bak lompat diisi dengan pasir
2. Macam macam gaya dalam lompat jauh
- Gaya jongkok
- Gaya berjalan di udara (walking in the air)
- Gaya menggantung (snapper)
3. Hal hal yang perlu diperhatikan untuk meraih hasil maksimal
- Jarak awalan 30-40 dan dilakukan secepat cepatnya
- Menggunakan kaki yang kuat untuk melakukan tolakan.
- Diusahakan melayang selama mungkin
- Waktu mendarat jangan sampai jatuh ke belakang
4. Diskualifikasi
- Dipanggil 3 menit belum melompat
- Menumpu dengan 2 kaki
- Kembali ke arah awalan, setelah melompat
- Mendarat luar bak lompat
5. Yuri mengangkat bendera merah apabila pelompat gagal atau diskualifikasi
6. Yuri mengangkat bendera putih jika lompatan benar.
Lompat jauh
termasuk dalam salah satu cabang atletik untuk nomor lompat. Lompat jauh
ini adalah olahraga yang menggabungkan kecepatan (speed), kekuatan (stenght), kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance), dan ketepatan (acuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan sejauh-jauhnya. Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi atletik lompat jauh bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karena itu, di samping memiliki kemampuan sprint yang baik juga harus didukung dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Dalam lompat jauh, ada beberapa gaya
yang biasa diperagakan para pelompat, di antaranya gaya jongkok, gaya
menggantung atau gaya lenting, dan gaya jalan di udara. Dalam hal
melakukan teknik lompat jauh, seperti awalan, menumpu, melayang, dan
mendarat, ketiga gaya ini pada prinsipnya sama saja. Namun, perbedaan
dari ketiga gaya ini dapat dilihat dari kondisi sikap tubuh pelompat
pada saat melayang di udara.
Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh telah dikenal selama lebih dari 2800 tahun dan merupakan salah satu even asli dalam Olimpiade pada masa Yunani
Kuno. Lompat jauh ini satu-satunya even lompat yang dilombakan dalam
Olimpiade Kuno. Semua even dalam Olimpiade, pada awalnya dimaksudkan
sebagai bentuk latihan perang. Munculnya olahraga lompat jauh ini
dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit dalam melompati
rintangan yang berbeda, seperti parit atau jurang.
Awalnya,
dalam even ini para pelompat hanya diperkenankan menggunakan start lari
pendek. Selain itu, pelompat juga diharuskan berlari sambil membawa
beban di kedua tangannya. Beban yang dimaksud dikenal dengan nama halteres. Lompat jauh sudah menjadi bagian dalam ajang kompetisi dunia sejak Olimpiade Modern pada 1896 di Athena, Yunani.
Arena Lompat Jauh
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh
pelompat. Panjang lintasan hingga papan tumpuan umumnya 45 meter dan
lebar lintasan 1,22 m. Sementara, papan lompatan memiliki panjang 1,22 m
dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm. Jarak papan tumpuan pada bak
lompat adalah 1 m. Bak lompat yang digunakan dalam lompat jauh sepanjang
9 m dengan lebar 2,95 m. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling
sedikit 2,75 m antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan.
Teknik Lompat Jauh
Teknik Awalan
Awalan atau ancang-ancang dilakukan untuk mendapat kecepatan yang tinggi pada waktu
akan melompat. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan
berakselerasi dengan kecepatanya. Teknik ini harus dilakukan dengan
berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.
Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan
yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Dalam
teknik ini pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan
kaki yang terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan
vertikal.
Sewaktu
menumpu, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan harus kuat,
cepat, dan aktif. Keseimbangan badan juga harus diperhatikan agar tidak
goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian serta
menjaga keseimbangan badan.
Teknik Melayang
Gerakan
melayang dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Pada saat
melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus terjaga. Ayunan
kedua tangan bisa membantu keseimbangan. Teknik melayang dapat dilakukan
dengan sikap
jongkok atau sikap bergantung. Dalam sikap jongkok, saat menumpu, kaki
ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, disusul oleh kaki tumpu.
Kemudian sebelum mendarat, kedua kaki dibawa ke arah depan.
Sementara
dalam sikap bergantung, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu
menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut
ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan
direntangkan ke atas.
Teknik Mendarat
Dalam teknik
ini, pelompat harus berupaya mendatat dengan sebaik mungkin. Jangan
sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat
dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat.
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan dua kaki. Yang
perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara
bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga, badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang bisa berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar