Mengenai Saya

Foto saya
MIS BAHRUL ULUM PURWOREJO PUNGGING MOJOKERTO BERADA DI DAERAH PEGUNUNGAN TEPATNYA DI JALAN MOJOSARI TRAWAS KM 11DESA PURWOREJO RT/RW 12/02

KUTBAH Juma’t: “Ridha Siapa yang dicari?”



Khotbah Juma’t: “Ridha Siapa yang dicari?”

KHUTBAH PERTAMA:
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ”.
“يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً”.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً”.أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.
Jama’ah Jum’at rahimakumullah…
Mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah ta’ala dengan ketaqwaan yang sebenar-benarnya; yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ’alaihi wasallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ’alaihi wasallam.
Jama’ah Jum’at yang semoga dimuliakan Allah…
Apa yang sebenarnya kita cari dalam kehidupan ini? Semua orang, termasuk kita pasti akan menjawab sama, “Kebahagiaan!”. Semua aktifitas yang dilakukan oleh manusia, sejak manusia pertama hingga akhir zaman kelak, seluruhnya untuk meraih kebahagiaan.
Namun demikian, hanya sedikit atau bahkan mungkin teramat langka manusia yang benar-benar memahami makna dari kebahagiaan itu sendiri. Apalagi manusia yang mengetahui cara untuk meraih kebahagiaan tersebut. Hal ini dapat kita lihat dalam panggung kehidupan manusia di zaman ini. Di mana dunia dipenuhi dengan berbagai macam persoalan besar, yang sebenarnya bersumber dari masalah kecil yang tidak segera diatasi.
Banyak orang hidupnya susah, hanya karena masalah sepele yang dia bikin sendiri. Misalnya gara-gara terlalu memperhatikan pandangan dan penilaian orang lain tentang dirinya. Ingin dipandang ideal oleh seluruh manusia dan teramat khawatir dikomentari mereka. Ketika akan berbuat suatu kebaikan, yang dipikirkan adalah “Nanti bagaimana pandangan orang, jika saya berbuat ini?”, “Apa kata dunia?”, dan berbagai macam ketakutan lainnya.
Gara-gara sikap seperti ini, setiap berbuat sesuatu atau meninggalkan sesuatu, yang selalu dia perhatikan adalah apa komentar orang setelah sikap tersebut. Bila ada satu orang saja yang berkomentar negatif, hari-harinya bakal terus dipenuhi dengan kegelisahan, kegundahgulanaan dan kegalauan.
Kaum muslimin dan muslimat yang kami hormati…
Ketahuilah bahwa yang akan kita rasakan hanyalah keletihan belaka. Bila setiap perbuatan yang kita lakukan, hanya untuk mencari simpati masyarakat, mengikuti setiap keinginannya, pemikirannya dan kesukaannya.
Memilih keridhaan manusia adalah sebuah kesia-siaan alias mustahil. Sebab jalannya bengkok dan tidak tentu ujungnya. Jalan sukar itu dipaksakan untuk ditempuh, padahal ujungnya adalah jalan buntu.
Imam Syafi’i rahimahullah pernah menyampaikan petuahnya,

رضى النَّاس غايةٌ لا تُدْرَكُ، وليس إِلى السَّلامة منهم سبيلٌ، فعليكَ بما ينفعُكَ فالزَمْهُ”

“Mendapatkan keridhaan seluruh manusia adalah sebuah target yang tidak mungkin bisa dicapai. Bebas dari omongan orang adalah sebuah kemustahilan. Cukuplah bagimu menekuni hal-hal yang bermanfaat untukmu”.[1]
Mengapa meraih keridhaan seluruh manusia adalah sebuah kemustahilan?
Sebab setiap orang memiliki pikiran dan kesukaan yang berlainan. Apa yang disukai oleh si A, belum tentu disukai oleh si B. Dan apa yang disukai si B, belum tentu disukai oleh si C. Lantas kesukaan siapa yang akan kita cari?
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah…
Sebenarnya, manakah yang seharusnya menjadi prioritas untuk kita kejar? Ridha Allah kah atau ridha manusia?
Orang yang beriman akan menjawab, ”Tentu saja ridha Allah!”.
Karena manusia diciptakan untuk menyembah-Nya, taat dan patuh mengikuti perintah-Nya. Kebaikan dan keberuntungan hidup hanya bergantung kepada-Nya.
Seluruh kehidupan mukmin adalah untuk mencari keridhaan Allah, bukan keridhaan manusia.
“قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ”
Artinya: “Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Rabb semesta alam”. QS. Al-An’am (6): 162.
Mukmin sejati akan menjadikan ridha Allah sebagai target utama seluruh aktifitasnya. Walaupun mungkin berakibat seluruh manusia marah dan benci kepadanya. Sekalipun berefek dia dicaci, disakiti dan dianiaya.
Sebab dia yakin 100 % bahwa di tangan Allah-lah tergenggam segala kekuasaan.

“قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ”
Artinya: “Katakanlah: “Ya Allah Yang mempunyai kekuasaan. Engkau memberikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau mencabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. QS. Ali Imran (3): 26.
Untuk apa waktu kita habiskan demi mengambil muka manusia? Bukankah mereka pun hamba seperti kita adanya? Mereka pun lemah tidak berdaya, tak kuasa menolong dirinya sendiri, apalagi menolong orang lain? Mengapa kita tak kunjung sadar akan kekuasaan Sang Khalik, padahal di tangan-Nya lah kehidupan dan kematian?
Sungguh amatlah naif bila idealisme tergadaikan, yang haram diterjang, yang haq dihalang, teman ditendang, semua hanya karena “apa kata orang”.

Sidang Jum’at yang kami hormati
Untuk sampai kepada maqom mulia tersebut dalam khutbah  tadi, pastilah  membutuhkan latihan dan perjuangan. Serta doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kita baca, supaya terbantu mencapai maqam tersebut adalah,
“اللهم إني أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ”
“Ya Allah, aku memohon kecintaan-Mu, dan kecintaan terhadap orang-orang yang mencintai-Mu, serta kecintaan terhadap setiap amalan yang mendekatkan kepada kecintaan-Mu”. Potongan dari HR. Tirmidzy dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu dan dinilai hasan sahih oleh at-Tirmidzy.


أقول قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين والمسلمات، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.



KHUTBAH KEDUA:

 إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمِّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. أَقِيْمُوا الصَّلاَةَ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHRUL ULUM PUNGGING

Supervisi Guru Klas I Bu Anis

MI bahrul ulum