Harta di Mata
Kemuliaan
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ
أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ
كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
…أَمَّا بَعْدُ…..فَيَا عِبَادَ اللهِ ! اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاتمَوُْتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Setiap hari melalui media massa,media
elektronik kita mendengar, melihat berita penipuan, perampokan, korupsi,pencucian
uang bahkan pertikaian dan pembunuhan
yang disertai mutilasi, yang terjadi di tengah2 masyarakat , terminal sampai ke
aparat yang bergelimang harta dan kesemuanya terjadi semata-mata berlatar
belakang mencari kepuasan harta. Hal ini menunjukan adanya proses pergeseran
sudut pandang sebahagian dari bangsa ini terhadap materi, dengan menempatkan harta
sebagai akhir tujuan hidupnya. Kenyataan ini merupakan indikasi adanya proses kemrosotan
nilai-nilai bangsa yang agamis.
Dalam khutbah ini
kita mencoba memperjelas bagaimana pandangan Islam terhadap materi/harta?
dengan harapan semoga kita dapat memandangnya sebagaimana mestinya.
Misi Manusia Di
Muka Bumi :
Kehidupan Adam AS, di surga
digugat Iblis dengan alasan pemberian kemuliaan kepada Nabi adam,tanpa proses
uji kelayakan, Iblis pun diangkat menjadi penggoda, setelah berhasil menggoda
Adam AS, keduanya menjalani uji kelayakan di alam dunia yang sifatnya sementara
dengan ketentuan; bagi keturunan Adam AS yang berhasil mempertahankan
kemuliaan, berhak kembali ke “alam mulia” (surga). Adapun yang gagal dan
tergoda akan bersama Iblis di neraka.
Dengan demikian misi utama kehidupan manusia di muka bumi
adalah ; Mempertahankan kemuliaan untuk dapat kembali ke “alam mulia/surga”,
hidup abadi di sisi Alloh swt
Selanjutnya bagaimana cara
Mempertahankan kemuliaan untuk dapat kembali ke “alam mulia/surga”, hidup abadi
di sisi Alloh swt? Alloh memberikan kita Agama, sbg lambang kemuliaan,dan agama juga berfungsi sebagai petunjuk jalan ke
“alam mulia” sekaligus merupakan perisai dari serangan dan tipu daya iblis.
Fungsi Harta :
Segala yang dialami manusia di
alam dunia merupakan ujian (Kaya-Miskin, sehat-sakit, PNS non
PNS,berpangkat-tidak berpangkat) semua akan ditinggal mati, dan yang dibawa
hanya kesuksesan ataukah kegagalan dalam menjaga kemuliaan, sebagai nilai dari sikap terhadap agenda ujian
tersebut. Maka sebenarnya harta bagi manusia hanya sebagai alat untuk menjaga kemuliaan, dan bukan
sebaliknya.
Dari sudut status harta tidak
terlepas dari hibah (pemberian) atau titipan. Pertanda hibah, bila pemberi
tidak menanyakan kembali, sementara bila menanya ulang berarti materi itu berstatus
titipan.
Menurut Al Qur’an harta
merupakan nikmat yang akan dipertanyakan di hari kemudian, sbgmana dalam
surat attakasur
$pk¨XãrutIs9 ú÷ütã ÈûüÉ)uø9$# ÇÐÈ ¢OèO £`è=t«ó¡çFs9 >ͳtBöqt Ç`tã ÉOÏè¨Z9$# ÇÑÈ
7. dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya
dengan 'ainul yaqin[melihat dengan mata kepala sendiri].
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu
tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
ini pertanda titipan. Berarti
orang kaya merupakan penerima banyak titipan dan hutang kepada Allah SWT,
sementara hutang kepada Allah SWT cukup dibayar 2,5% lewat zakat yang akan
menjadi deposito abadi di hari kemudian dengan imbalan 700 kali lipat. Dengan
demikian orang kaya akan diaudit dan dihisab lebih lama, dibanding orang
miskin. Sehingga materi yang halal akan dihisab, sedangkan yang haram di adzab.
Inilah konsekuen status materi sebagai TITIPAN.
Pengelola Titipan Harus Patuh
Harta titipan bukan untuk
dimiliki, karena manusia yang mengelolanya pun bagian dari yang dimiliki oleh
Maha Pencipta. Posisi manusia terhadap materi bagaikan bendahara yang mengelola
uang atas petunjuk / perintah pemilik, dan ketika pensiun / mutasi ia harus
mempertanggung jawabkan dan menyerahkan semua aset titipan kepada bendahara
yang baru.
Maka dari itu dalam segala
upaya pencarian materi dan pengelolaannya harus patuh dan tunduk kepada aturan
Maha Pemilik, dan ketika mati semua harta titipan diwariskan kepada geneasi
penerusnya,sebagai bendahara berikutnya dan yang dibawa hanya nilai kesuksesan atau
kegagalan belaka, dalam menjaga
kemuliaan ketika proses mencari atau pengelolaannya
Menurut agama, mencari nafkah
hukumnya wajib, bila dilakukan mendapatkan nilai akhirat yaitu ibadah / nilai ibadah
berupa Ampunan, Pahala, dan Derajat, disamping menghasilkan nilai duniawi
berupa keuntungan harta. Sehingga ketika orang merugi dalam hal materi,
sebenarnya ia telah beruntung dengan pamrih ukhrowinya.
Dalam materi ada unsur iman
kepada qodla-qodar. Dua lembaga usaha yang memiliki kesamaan asset, bidang yang
memiliki kesamaan, bidang usaha dan kemampuan, ternyata yang satunya untung dan
yang lainnya rugi.
Dalam materi ada unsur
barokah. Dua orang penerima rizki yang sama, kalau tidak barokah, rizki
tersebut akan cepat berkurang manfaatnya, tetapi rizki barokah akan awet dan
menghasilkan banyak manfaat.
Menurut hadits, seseorang tidak akan mati kecuali jika
jatah rizkinya telah habis. Rizki bagai air dalam tabung dengan dua kran, kran
pertama mengalirkan rizki lewat jalan halal, dan kran ke dua lewat jalan haram.
Pembukaan kran halal akan mendapatkan nilai ibadah,
sementara kran haram akan mengakibatkan dosa yang bila dimakan dan menjadi
darah daging maka tidak ada lagi yang mampu membersihkannya kecuali penyakit
atau musibah di alam dunia atau adzab di hari Kemudian.
Kalau pencarian materi lewat dua kran, begitu juga
pemanfaatannya lewat dua cara.
Ø Pertama : Sesuai dengan aturan Maha Pemilik, seperti
pemberian nafkah, zakat / shodaqoh yang imbalannya abadi dan berlipat ganda
disamping nilai duniawi.
Ø Kedua : Tidak sesuai dengan aturan-Nya atau sebatas
koleksi, kemudian ditinggal mati yang pada akhirnya mengalami kegagalan dalam
mempertahankan kemuliaan.
Dengan demikian sebenarnya harta yang diinfaqkan
menjadikan kepemilikannya, tetapi pertanggung jawabannya tetap tidak hilang.
Yang terpenting dalam materi
bukanlah kuantitasnya namun cara mendapatkan dan memanfaatkannyalah yang akan
menentukan seseorang tersebut mulia atau hina. Demi menjaga kemuliaan jika
perlu dengan cara mengorbankan materi dan bukan sebaliknya.
Semoga dengan wasilah mendengarkan dan menghayati khutbah
ini, Allah SWT memberikan taufiq dan hidayah-Nya dengan tetap pada keyakinan
bahwa harta hanya sebagai sarana menjaga kemuliaan.
Lebih jauh, semoga kita tetap berhati-hati dalam hal
mencari dan memanfaatkan materi, dengan senantiasa menjadikan tujuan meraih
kemuliaan di sisi Allah SWT,jika kita mau berfikir jernih sebenarnya kita
bukanlah penduduk dunia,melainkan penduduk negri surge,kita didunia hanya
mampir mencari bekal untuk kembali keasal negri kita yaitu surge.
Marilah kita hidup dengan cara mulia agar dapat kembali
ke “alam mulia” (sorga),kita tahu selama-lamanya kita mampir, pasti lebih lama
di tempat asal kita,sebesar –besar biaya ditempat kita mampir akan lebih besar
biaya di tempat asal kita,krn disanalah kita hidup kekal abadi di sisi Yang
Maha Mulia. Amien Ya Robbal ‘Alamin.
بارك
الله لي و لكم في القران العظيم،ونفعني، واياكم بما فيه من الايات والذكرا حكيم، انه هو
البر الرحيم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم, وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ
رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ
كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ اشهد ا ن لا اله الا
الله واشهد ان محمد الرسول الله فصلوت الله وسلامه عليه صلا ة وسلا ما داءمين متلا
زمين الي يوم اللقاء.اما بعد ؛ فاوصيكم و نفسي بتقوالله فقد فاز من اتقي وخاب من طغي.
وحافظوا علي الطاعه وحوضور الجمعه والجماعات،قال تعالي: يا يهاالذين امنوا اذا نودي
للصلاةمن يوم الجمعة فاسعوا الي ذكرالله وذروالبيع ذلكم خيرالكم ان كنتم تعلمون،وعلموا
ان الله صلي علي النبيه قديما،فقال الله تعالي :ان الله وملائكته يصلون علي النبي
يا ايهاالذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما،اللهم صل و سلم علي محمد سيد المرسلين،وعلي
اله وصحبه اجمعين،اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمئمنين والمئمنات الاحياء منهم
والاموات،اللهم ادفع عنا الغلاء والوباء والفحشاء والربا والزنا والزلازل والمحن وسوءالفتن
ما ظهر.منها وما بطن،عن قرية هذه خاصة وعن
سائرالقري عامة،يارب العالمين،ربنا اتنا في الدنيا حسنه و في الاخرة حسنه وقنا عذاب
النار،
عبادالله...! فاذكروا لله
العظيم يذكركم واشكركم،واشكره علي نعمه يزدكم واسئلوه من فضله يعطكم ولذكرالله اعز
اجل واكبر
Tidak ada komentar:
Posting Komentar