الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر،
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الحمد لله الذى عاد علينا نِعمه فى كل نفس ولمحات وأسبغ علينا ظاهرة وباطنة فى الجلوات والخلوات. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الذى امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد الأنبياء والمرسلين وسائر البريات. اللهم صل وسلم على سيّدنا محمّد وعلى أله وأصحابه أهل الفضل والكمالات.
الله أكبر أما بعد : أيها الحاضرون اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تمو تنّ إلاّ وانتم مسلمون واشكروا نعمت الله الّتي وصلنا للإيمان ووصلنا إلى العيد الفطر المبارك.
قال الله تعالى في كتابه الكريم : ياأيهاالذين آمنوا اتّقوا الله والتنظر نفسٌ ما قدّمت لغدٍ وتّقوا الله إنّ الله خبيرٌ بما تعملون وقال رسول الله صلى الله عليه وسلّم: من نفّس عن مؤمنٍ كُرْبةٌ من كُربِ الدنيا نفّس الله عنه كربة من كرب يومِ القيامة’ ومَن يَسّر على مُعسرٍ يسّر الله عليه في الدنيا والآخيرة’ ومن ستَر مسلماً ستَره اللهُ في الدنيا والآخرة’ والله في عونِ العبدِ مادام العبدُ في عون أخيه.
الحمد لله الذى عاد علينا نِعمه فى كل نفس ولمحات وأسبغ علينا ظاهرة وباطنة فى الجلوات والخلوات. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الذى امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد الأنبياء والمرسلين وسائر البريات. اللهم صل وسلم على سيّدنا محمّد وعلى أله وأصحابه أهل الفضل والكمالات.
الله أكبر أما بعد : أيها الحاضرون اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تمو تنّ إلاّ وانتم مسلمون واشكروا نعمت الله الّتي وصلنا للإيمان ووصلنا إلى العيد الفطر المبارك.
قال الله تعالى في كتابه الكريم : ياأيهاالذين آمنوا اتّقوا الله والتنظر نفسٌ ما قدّمت لغدٍ وتّقوا الله إنّ الله خبيرٌ بما تعملون وقال رسول الله صلى الله عليه وسلّم: من نفّس عن مؤمنٍ كُرْبةٌ من كُربِ الدنيا نفّس الله عنه كربة من كرب يومِ القيامة’ ومَن يَسّر على مُعسرٍ يسّر الله عليه في الدنيا والآخيرة’ ومن ستَر مسلماً ستَره اللهُ في الدنيا والآخرة’ والله في عونِ العبدِ مادام العبدُ في عون أخيه.
Alhamdulillah dengan penuh hidayah Allah SWT, di pagi yang cerah ini kita dapat bersama-sama melaksanakan shalat Idul Fitri 1438 H dengan penuh kekhusyukan, kebahagiaan, dan persaudaraan. Oleh karena itu marilah kita bersyukur atas nikmat Allah SWT atas hidayah dan inayah-Nya sehingga kita ditakdirkan untuk hadir bersama-sama di masjid yang dimuliakan Allah ini, karena masih banyak saudara-saudara kita yang berhalangan, tengah berada di jalan atau terbaring sakit.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh
Marilah bersama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dzat yang maha penyayang yang tak pandang sayang, dzat yang maha pengasih yang tak pernah pilih kasih, dengan cara menjalankan segala perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga khatib mengajak, marilah di pagi yang cerah ini kita buka seluas-luasnya pintu maaf yang telah lama tertutup, kita buka hati suci kita, pikiran jernih kita, kita singkirkan kotoran jiwa kita, yaitu rasa dendam, benci dan permusuhan di antara sesama saudara dan umat beragama. Mudah-mudahan kita yang hadir ini senantiasa tercatat dan digolongkan sebagai orang-orang yang mendapat ampunan Allah SWT, sebagaimana dalam hadits qudsi-Nya yang berbunyi:
إِذَا صاَمُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوا إلَى عِيدِكُمْ يَقُوْلُ
اللهَ تَعاَلى ياَ مَلَا ئِكَتي كُلُّ عَاملٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ إِنِّي قَدْ
غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُناَدي مُنَادٍ ياَ أُمّةَ مُحَمّد ارْجِعوْا إلَى
مَنَازِلِكمْ قد بَدَلْتُ سَيِّئاَتِكُم حَسَنَاتٍ فيَقوُل اللهُ تَعالى ياَ
عِبادي صُمتُم لي وافطَرْتم لي فَقُوموْا مَغْفوْراً لَكم
Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka Allah pun berkata, ‘Wahai malaikatku, setiap yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’. Seseorang kemudian berseru, ‘Wahai umat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata, ‘Wahai hamba-Ku, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapat ampunan
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Semalam suntuk kita kumandangkan takbir, tahmid dan tahlil tanpa henti, tanpa lelah. Semua itu merupakan simbol kita mencintai dan mengagungkan asma Allah dengan penuh penghayatan dan pengharapan akan hari di mana kita akan berjumpa dengan Penguasa Alam. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW:
لِلصَّائِمِ فَرْحتَانِ فَرْحَةٌ عِندَ
إفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقاَءِ ربّهِ
Dua kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa: (1) kebahagiaan ketika berbuka dan (2) kebahagiaan ketika bertemu langsung dengan Tuhannya.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Rasulullah SAW bersabda:
زَيِّنوْا أعْيَادَكم
بِاالتَكبيرِ
"Hiasilah hari rayamu dengan Takbir"
Islam
sesungguhnya telah mengajarkan umatnya agar senantiasa bertakbir. Saat adzan
dikumandangkan, saat iqamah dilafadhkan, saat bayi dilahirkan, dan saat jenazah
dikuburkan, kita bunyikan takbir
Takbir
kita tanamkan ke dalam lubuk hati kita sebagai wujud pengakuan atas kebesaran
dan keagunggan Allah, karena selain Allah semua kecil. sedangkan tasbih dan
tahmid adalah wujud menyucikan asma Allah dan segenap yang berhubungan
dengan-Nya.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صاَمَ رَمَضانَ ايْماناً وَاحْتِساباً غُفر
لهُ ماَ تقدَّمَ مِنْ دنْبهِ
"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat." (HR. Imam Muslim)
Terampuni
dosa-dosa di sini adalah حَقُّ الله
(haqqu Allah) atau hubungan manusia dengan Allah sedangkan apabila
terjadi kekhilafan antarsesama manusia, maka akan terampuni apabila mereka
saling memaafkan, saling ridha-meridhai. Oleh sebab itu mari kita buang sifat
sombong kita, egois kita untuk senantiasa membuka pintu maaf dan memohon maaf
jika khilaf. Dan seyogianya kita melakukan hal itu secara langsung ketika kita
mumpun hidup di dunia.
Di dalam kitab Syarhul Hikam dijelaskan bahwa ahli waris tidak berhak untuk memberi maaf jika kesalahan dilakukan terhadap seseorang yang telah meninggal dunia, karena di akhirat nanti tidak ada perbuatan saling maaf memaafkan seperti sekarang ini di dunia kita lakukan. Lantas, bagaimana cara agar dapat menebus dosa terhadap si mayit. Yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak amal ibadah, karena di akhirat nanti mereka yang pernah kita aniaya akan menuntut dan meminta keadilan di hadapan Allah, sehingga amal ibadah kita akan diberikan kepada mereka.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam kitab Riyadus Shalihin, Abu Hurairah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Di dalam kitab Syarhul Hikam dijelaskan bahwa ahli waris tidak berhak untuk memberi maaf jika kesalahan dilakukan terhadap seseorang yang telah meninggal dunia, karena di akhirat nanti tidak ada perbuatan saling maaf memaafkan seperti sekarang ini di dunia kita lakukan. Lantas, bagaimana cara agar dapat menebus dosa terhadap si mayit. Yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak amal ibadah, karena di akhirat nanti mereka yang pernah kita aniaya akan menuntut dan meminta keadilan di hadapan Allah, sehingga amal ibadah kita akan diberikan kepada mereka.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam kitab Riyadus Shalihin, Abu Hurairah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا
الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ، فَقَالَ إِنَّ
الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ
وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا
وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا
مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ
أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ - رواه
مسلم
Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, 'Tahukah kalian siapakah orang yang muflis (bangkrut) itu? Para sahabat menjawab, 'Orang yang muflis (bangkrut) di antara kami adalah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya harta.' Rasulullah SAW bersabda, 'Orang yang bankrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) melaksanakan shalat, menjalankan puasa dan menunaikan zakat, namun ia juga datang (membawa dosa) dengan mencela si ini, menuduh si ini, memakan harta ini dan menumpahkan darah si ini serta memukul si ini. Maka akan diberinya orang-orang tersebut dari kebaikan-kebaikannya. Dan jika kebaikannya telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya, diambillah keburukan dosa-dosa mereka, lalu dicampakkan padanya dan ia dilemparkan ke dalam neraka. (HR. Muslim)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh
Nuansa hari raya seperti sekarang ini kita pasti membayangkan saat-saat begitu indahnya kebersamaan, berkumpul dengan sanak saudara, kita cium tangan kedua orang tua kita dengan rasa haru, kita meminta maaf atas salah dan khilaf kita. Begitulah tuntunan baginda Rasulullah SAW agar kita selalu berbakti kepada orang tua, menghormati mereka dan mengingat jerih payah mereka. Demikian tinggi derajat kedua orang tua kita sehingga berbuat baik terhadap orang tua adalah ibadah yang sangat di cintai Allah SWT. Suatu ketika sahabat Abdullah RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang amal apakah yang dicintai Allah; beliau bersabda:
عَن عبدِ الله قاَل سألتُ النَبي صلى الله عليه
وسلم أيُّ العَملِ أَحَبُّ إِلىَ الله عَزَّ وَجَلَّ قَالَ الصَّلاةُ عَلىَ
وَقْتِهاَ قَالَ ثُمَّ أَيّ قاَلَ بِرُّ الوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيّ الجِهَادُ
فِي سَبِيْلِ اللهِ
Dari Abdulullah RA berkata, saya bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Apakah amalan yang lebih dicintai Allah?’ Jawab beliau, ‘Shalat dalam waktunya.’ ‘Kemudian apa?’ ‘Berbakti terhadap kedua orang tua.’ ‘Kemudian apa?’ ‘Berjuang di jalan Allah.
Kemudian
ada hadits yang kedua yang artinya, “Diceritakan dari Sahabat Abdullah bin Amr,
ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Saya ingin berjihad
ya Rasulullah.’ Nabi menjawab, ‘Apakah ibu bapakmu masih hidup, laki-laki
tersebut menjawab, ‘Masih.’ Nabi bersabda, ‘Berjuanglah menjaga kedua orang
tuamu
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh
makna Idul Fitri selanjutnya adalah kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan. Diawali dengan saling memaafkan, bersedia berkunjung dan bersilaturahim mempererat dan menyambung kembali orang-orang yang terputus dengan kita sebagaimana hadits shahih Imam Bukhari Muslim beliau bersabda:
مَنْ أحبَّ انْ يُبسطاَ لهُ فيِ رِزقِهِ
وَيُنْسَأَ لهُ فيِ أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَه
Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan ditunda ajalnya (dipanjangkan usiannya) maka hendaknya menyambung hubungan familinya. (HR. Bukhari dan Muslim)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh
Akhirnya semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang pemaaf, orang-orang yang senang bersilaturahim, pembela agama Allah dan berbakti terhadap orang tua kita, dan semoga kita dipertemukan Allah di akhirat kelak dalam keadaan suci, bahagia bersama keluarga kita memasuki surga Nya Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal Aalamin.
جعلنا الله واياكم من العائدين والفائزين والمقبو لين وادخلنا وايّاكم في زمرة عباده الصّالحين
واقول قولي هذا واستغفر لي ولكم ولوالدي ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفره إنّه هو الغفور الرّحيم
Khutbah
II
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر،
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر.
الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه.
الله أكبر أما بعد : إخوانى الكرام ! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر الله متى نعمل بكتاب الله ؟ قال تعالى ياأيها الذين أمنوا استجيبوا لله ولرسوله إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون.
الله أكبر. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم، وبارك على محمد وعلى أل محمد، كماباركت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.
الله أكبر. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات.
الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه.
الله أكبر أما بعد : إخوانى الكرام ! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر الله متى نعمل بكتاب الله ؟ قال تعالى ياأيها الذين أمنوا استجيبوا لله ولرسوله إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون.
الله أكبر. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم، وبارك على محمد وعلى أل محمد، كماباركت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.
الله أكبر. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات.
Ya Allah, berilah
bimbinganMu untuk pemimpin negeri ini agar dapat berlaku adil dengan syari’atMu
di atas bumi yang tidak sejengkalpun melainkan milikMu.
Duhai yang Maha
Menyelamatkan, Engkau pelindung kami, Engkau pemberi petunjuk orang-orang
bingung, Engkau pemberi kecukupan orang yang kekurangan, Engkau pemberi
ketenangan orang yang gelisah.
Ya Allah, yang sakit
Engkau sembuhkan, yang lupa Engkau ingatkan, yang gelisah Engkau tenteramkan,
yang sedih Engkau gembirakan, yang meminta Engkau beri dan kabulkan.
Ya Rabbi, ampuni
kami atas kehilafan dan dosa kami kepada anak-anak kami, suami, isteri kami,
belum mampu mendidik dan membahagiakan mereka.
Ya Allah, yang
mengetahui segala keburukan aib dan maksiat, ampuni seburuk apapun masa lalu
kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami.
Ya Rabb, karuniakan
kami jasad yang terpelihara dari maksiat, terpelihara dari harta haram, makanan
haram, perbuatan haram. Izinkan jasad ini pulang kelak, jasad yang bersih.
Ya Allah, bukakanlah
lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan masa lalu kami.
Ya Allah Tuhan yang
Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang telah berpeluh
lelah merawat dan mendidik kami. Ampuni setiap kata keras kami yang pernah
terlontar pada mereka, Ya Allah. Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka, Ya
Rabb. Berikan kesempatan kami berbakti kepada mereka, Ya Allah. Lembutkan hati
mereka untuk kami agar ridha mereka mengantar kami kepada RidhaMu, Ya Allah.
Dan, jika Engkau telah mengambil mereka ke haribaanMu, maka basuhlah mereka
dengan kelembutan ampunan dan rakhmatMu, serta pertemukan kami dengan mereka
dalam keabadian nikmat syurga tidak akan nikmat tanpa bersama kedua orang tua
kami.
Ya Rabb, bukakan
pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya mampir sejenak, hanya
Engkau tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan sisa umur menjadi jalan kebaikan
bagi ibu bapak kami, jadikan kami menjadi anak yang shaleh yang dapat
memuliakan ibu bapak kami.’’
.
الله أكبر. عباد الله ! إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر. يعذكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله يذكركم واشكروا على نعمه يشكركم. ولذكر الله أكبر.
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ
الله أكبر. عباد الله ! إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر. يعذكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله يذكركم واشكروا على نعمه يشكركم. ولذكر الله أكبر.
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar