Mengenai Saya

Foto saya
MIS BAHRUL ULUM PURWOREJO PUNGGING MOJOKERTO BERADA DI DAERAH PEGUNUNGAN TEPATNYA DI JALAN MOJOSARI TRAWAS KM 11DESA PURWOREJO RT/RW 12/02

contoh benner wisuda SD/MI

conto bener wisuda SD/MI

ucapan lebaran


khutbah idul fitri 2018


الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر 
 الحمد لله الذى عاد علينا نِعمه فى كل نفس ولمحات وأسبغ علينا ظاهرة وباطنة فى الجلوات والخلوات. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الذى امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد الأنبياء والمرسلين وسائر البريات. اللهم صل وسلم على سيّدنا محمّد وعلى أله وأصحابه أهل الفضل والكمالات.
الله أكبر أما بعد : أيها الحاضرون اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تمو تنّ إلاّ وانتم مسلمون واشكروا نعمت الله الّتي وصلنا للإيمان ووصلنا إلى العيد الفطر المبارك.
قال الله تعالى في كتابه الكريم : ياأيهاالذين آمنوا اتّقوا الله والتنظر نفسٌ ما قدّمت لغدٍ وتّقوا الله إنّ الله خبيرٌ بما تعملون وقال رسول الله صلى الله عليه وسلّم: من نفّس عن مؤمنٍ كُرْبةٌ من كُربِ الدنيا نفّس الله عنه كربة من كرب يومِ القيامة’ ومَن يَسّر على مُعسرٍ يسّر الله عليه في الدنيا والآخيرة’ ومن ستَر مسلماً ستَره اللهُ في الدنيا والآخرة’ والله في عونِ العبدِ مادام العبدُ في عون أخيه.

Alhamdulillah dengan penuh hidayah Allah SWT, di pagi yang cerah ini kita dapat bersama-sama melaksanakan shalat Idul Fitri 1438 H dengan penuh kekhusyukan, kebahagiaan, dan persaudaraan. Oleh karena itu marilah kita bersyukur atas nikmat Allah SWT atas hidayah dan inayah-Nya sehingga kita ditakdirkan untuk hadir bersama-sama di masjid yang dimuliakan Allah ini, karena masih banyak saudara-saudara kita yang berhalangan, tengah berada di jalan atau terbaring sakit.

الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh


Marilah bersama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dzat yang maha penyayang yang tak pandang sayang, dzat yang maha pengasih yang tak pernah pilih kasih, dengan cara menjalankan segala perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga khatib mengajak, marilah di pagi yang cerah ini kita buka seluas-luasnya pintu maaf yang telah lama tertutup, kita buka hati suci kita, pikiran jernih kita, kita singkirkan kotoran jiwa kita, yaitu rasa dendam, benci dan permusuhan di antara sesama saudara dan umat beragama. Mudah-mudahan kita yang hadir ini senantiasa tercatat dan digolongkan sebagai orang-orang yang mendapat ampunan Allah SWT, sebagaimana dalam hadits qudsi-Nya yang berbunyi:

 إِذَا صاَمُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوا إلَى عِيدِكُمْ يَقُوْلُ اللهَ تَعاَلى ياَ مَلَا ئِكَتي كُلُّ عَاملٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ إِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُناَدي مُنَادٍ ياَ أُمّةَ مُحَمّد ارْجِعوْا إلَى مَنَازِلِكمْ قد بَدَلْتُ سَيِّئاَتِكُم حَسَنَاتٍ فيَقوُل اللهُ تَعالى ياَ عِبادي صُمتُم لي وافطَرْتم لي فَقُوموْا مَغْفوْراً لَكم

Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka Allah pun berkata, ‘Wahai malaikatku, setiap yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’. Seseorang kemudian berseru, ‘Wahai umat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata, ‘Wahai hamba-Ku, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapat ampunan


الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,

Semalam suntuk kita kumandangkan takbir, tahmid dan tahlil tanpa henti, tanpa lelah. Semua itu merupakan simbol kita mencintai dan mengagungkan asma Allah dengan penuh penghayatan dan pengharapan akan hari di mana kita akan berjumpa dengan Penguasa Alam. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW:

لِلصَّائِمِ فَرْحتَانِ فَرْحَةٌ عِندَ إفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقاَءِ ربّهِ

Dua kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa: (1) kebahagiaan ketika berbuka dan (2)  kebahagiaan ketika bertemu langsung dengan Tuhannya.

الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,

Rasulullah SAW bersabda:

زَيِّنوْا أعْيَادَكم بِاالتَكبيرِ

"Hiasilah hari rayamu dengan Takbir"
Islam sesungguhnya telah mengajarkan umatnya agar senantiasa bertakbir. Saat adzan dikumandangkan, saat iqamah dilafadhkan, saat bayi dilahirkan, dan saat jenazah dikuburkan, kita bunyikan takbir
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati kita sebagai wujud pengakuan atas kebesaran dan keagunggan Allah, karena selain Allah semua kecil. sedangkan tasbih dan tahmid adalah wujud menyucikan asma Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.

الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صاَمَ رَمَضانَ ايْماناً وَاحْتِساباً غُفر لهُ ماَ تقدَّمَ مِنْ دنْبهِ

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat." (HR. Imam Muslim)
Terampuni dosa-dosa di sini adalah حَقُّ الله (haqqu Allah) atau hubungan manusia dengan Allah sedangkan apabila terjadi kekhilafan antarsesama manusia, maka akan terampuni apabila mereka saling memaafkan, saling ridha-meridhai. Oleh sebab itu mari kita buang sifat sombong kita, egois kita untuk senantiasa membuka pintu maaf dan memohon maaf jika khilaf. Dan seyogianya kita melakukan hal itu secara langsung ketika kita mumpun hidup di dunia.

Di dalam kitab Syarhul Hikam dijelaskan bahwa ahli waris tidak berhak untuk memberi maaf jika kesalahan dilakukan terhadap seseorang yang telah meninggal dunia, karena di akhirat nanti tidak ada perbuatan saling maaf memaafkan seperti sekarang ini di dunia kita lakukan. Lantas, bagaimana cara agar dapat menebus dosa terhadap si mayit. Yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak amal ibadah, karena di akhirat nanti mereka yang pernah kita aniaya akan menuntut dan meminta keadilan di hadapan Allah, sehingga amal ibadah kita akan diberikan kepada mereka.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam kitab Riyadus Shalihin, Abu Hurairah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ، فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ - رواه مسلم

Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, 'Tahukah kalian siapakah orang yang muflis (bangkrut) itu? Para sahabat menjawab, 'Orang yang muflis (bangkrut) di antara kami adalah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya harta.' Rasulullah SAW bersabda, 'Orang yang bankrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) melaksanakan shalat, menjalankan puasa dan menunaikan zakat, namun ia juga datang (membawa dosa) dengan mencela si ini, menuduh si ini, memakan harta ini dan menumpahkan darah si ini serta memukul si ini. Maka akan diberinya orang-orang tersebut dari kebaikan-kebaikannya. Dan jika kebaikannya telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya, diambillah keburukan dosa-dosa mereka, lalu dicampakkan padanya dan ia dilemparkan ke dalam neraka. (HR. Muslim)

الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh

Nuansa hari raya seperti sekarang ini kita pasti membayangkan saat-saat begitu indahnya kebersamaan, berkumpul dengan sanak saudara, kita cium tangan kedua orang tua kita dengan rasa haru, kita meminta maaf atas salah dan khilaf kita. Begitulah tuntunan baginda Rasulullah SAW agar kita selalu berbakti kepada orang tua, menghormati mereka dan mengingat jerih payah mereka. Demikian tinggi derajat kedua orang tua kita sehingga berbuat baik terhadap orang tua adalah ibadah yang sangat di cintai Allah SWT. Suatu ketika sahabat Abdullah RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang amal apakah yang dicintai Allah; beliau bersabda:

عَن عبدِ الله قاَل سألتُ النَبي صلى الله عليه وسلم أيُّ العَملِ أَحَبُّ إِلىَ الله عَزَّ وَجَلَّ قَالَ الصَّلاةُ عَلىَ وَقْتِهاَ قَالَ ثُمَّ أَيّ قاَلَ بِرُّ الوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيّ الجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

Dari Abdulullah RA berkata, saya bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Apakah amalan yang lebih dicintai Allah?’ Jawab beliau, ‘Shalat dalam waktunya.’ ‘Kemudian apa?’ ‘Berbakti terhadap kedua orang tua.’ ‘Kemudian apa?’ ‘Berjuang di jalan Allah.
Kemudian ada hadits yang kedua yang artinya, “Diceritakan dari Sahabat Abdullah bin Amr, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Saya ingin berjihad ya Rasulullah.’ Nabi menjawab, ‘Apakah ibu bapakmu masih hidup, laki-laki tersebut menjawab, ‘Masih.’ Nabi bersabda, ‘Berjuanglah menjaga kedua orang tuamu
 

الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh

makna Idul Fitri selanjutnya adalah kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan. Diawali dengan saling memaafkan, bersedia berkunjung dan bersilaturahim mempererat dan menyambung kembali orang-orang yang terputus dengan kita sebagaimana hadits shahih Imam Bukhari Muslim beliau bersabda:

مَنْ أحبَّ انْ يُبسطاَ لهُ فيِ رِزقِهِ وَيُنْسَأَ لهُ فيِ أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَه

Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan ditunda ajalnya (dipanjangkan usiannya) maka hendaknya menyambung hubungan familinya. (HR. Bukhari dan Muslim)

الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh

Akhirnya semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang pemaaf, orang-orang yang senang bersilaturahim, pembela agama Allah dan berbakti terhadap orang tua kita, dan semoga kita dipertemukan Allah di akhirat kelak dalam keadaan suci, bahagia bersama keluarga kita memasuki surga Nya Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal Aalamin.

 جعلنا الله واياكم من العائدين والفائزين والمقبو لين وادخلنا وايّاكم في زمرة عباده الصّالحين 
واقول قولي هذا واستغفر لي ولكم ولوالدي ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفره إنّه هو الغفور الرّحيم

Khutbah II

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر.
الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه.
الله أكبر أما بعد : إخوانى الكرام ! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر الله متى نعمل بكتاب الله ؟ قال تعالى ياأيها الذين أمنوا استجيبوا لله ولرسوله إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون.
الله أكبر. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم، وبارك على محمد وعلى أل محمد، كماباركت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.
الله أكبر. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات.
Ya Allah, berilah bimbinganMu untuk pemimpin negeri ini agar dapat berlaku adil dengan syari’atMu di atas bumi yang tidak sejengkalpun melainkan milikMu.
Duhai yang Maha Menyelamatkan, Engkau pelindung kami, Engkau pemberi petunjuk orang-orang bingung, Engkau pemberi kecukupan orang yang kekurangan, Engkau pemberi ketenangan orang yang gelisah.
Ya Allah, yang sakit Engkau sembuhkan, yang lupa Engkau ingatkan, yang gelisah Engkau tenteramkan, yang sedih Engkau gembirakan, yang meminta Engkau beri dan kabulkan.
Ya Rabbi, ampuni kami atas kehilafan dan dosa kami kepada anak-anak kami, suami, isteri kami, belum mampu mendidik dan membahagiakan mereka.
Ya Allah, yang mengetahui segala keburukan aib dan maksiat, ampuni seburuk apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami.
Ya Rabb, karuniakan kami jasad yang terpelihara dari maksiat, terpelihara dari harta haram, makanan haram, perbuatan haram. Izinkan jasad ini pulang kelak, jasad yang bersih.
Ya Allah, bukakanlah lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan masa lalu kami.
Ya Allah Tuhan yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami. Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar pada mereka, Ya Allah. Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka, Ya Rabb. Berikan kesempatan kami berbakti kepada mereka, Ya Allah. Lembutkan hati mereka untuk kami agar ridha mereka mengantar kami kepada RidhaMu, Ya Allah. Dan, jika Engkau telah mengambil mereka ke haribaanMu, maka basuhlah mereka dengan kelembutan ampunan dan rakhmatMu, serta pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian nikmat syurga tidak akan nikmat tanpa bersama kedua orang tua kami.
Ya Rabb, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya mampir sejenak, hanya Engkau tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan sisa umur menjadi jalan kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami menjadi anak yang shaleh yang dapat memuliakan ibu bapak kami.’’
.
الله أكبر. عباد الله ! إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر. يعذكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله يذكركم واشكروا على نعمه يشكركم. ولذكر الله أكبر
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ


khutbah harta dimata kemulyaan


Harta di Mata Kemuliaan
 الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ  أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ  …أَمَّا بَعْدُ…..فَيَا عِبَادَ اللهِ ! اتَّقُوْا اللهَ  حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاتمَوُْتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
 Setiap hari melalui media massa,media elektronik kita mendengar, melihat berita penipuan, perampokan, korupsi,pencucian uang  bahkan pertikaian dan pembunuhan yang disertai mutilasi, yang terjadi di tengah2 masyarakat , terminal sampai ke aparat yang bergelimang harta dan kesemuanya terjadi semata-mata berlatar belakang mencari kepuasan harta. Hal ini menunjukan adanya proses pergeseran sudut pandang sebahagian dari bangsa ini terhadap materi, dengan menempatkan harta sebagai akhir tujuan hidupnya. Kenyataan ini merupakan indikasi adanya proses kemrosotan nilai-nilai bangsa yang agamis.

Dalam khutbah  ini kita mencoba memperjelas bagaimana pandangan Islam terhadap materi/harta? dengan harapan semoga kita dapat memandangnya sebagaimana mestinya.

 Misi Manusia Di Muka Bumi :

Kehidupan Adam AS, di surga digugat Iblis dengan alasan pemberian kemuliaan kepada Nabi adam,tanpa proses uji kelayakan, Iblis pun diangkat menjadi penggoda, setelah berhasil menggoda Adam AS, keduanya menjalani uji kelayakan di alam dunia yang sifatnya sementara dengan ketentuan; bagi keturunan Adam AS yang berhasil mempertahankan kemuliaan, berhak kembali ke “alam mulia” (surga). Adapun yang gagal dan tergoda akan bersama Iblis di neraka.

Dengan demikian misi utama kehidupan manusia di muka bumi adalah ; Mempertahankan kemuliaan untuk dapat kembali ke “alam mulia/surga”, hidup abadi di sisi Alloh swt

Selanjutnya bagaimana cara Mempertahankan kemuliaan untuk dapat kembali ke “alam mulia/surga”, hidup abadi di sisi Alloh swt? Alloh memberikan kita Agama, sbg lambang kemuliaan,dan  agama juga berfungsi sebagai petunjuk jalan ke “alam mulia” sekaligus merupakan perisai dari serangan dan tipu daya iblis.

Fungsi Harta :

Segala yang dialami manusia di alam dunia merupakan ujian (Kaya-Miskin, sehat-sakit, PNS non PNS,berpangkat-tidak berpangkat) semua akan ditinggal mati, dan yang dibawa hanya kesuksesan ataukah kegagalan dalam menjaga kemuliaan,  sebagai nilai dari sikap terhadap agenda ujian tersebut. Maka sebenarnya harta bagi manusia hanya sebagai alat untuk menjaga kemuliaan, dan bukan sebaliknya.

Dari sudut status harta tidak terlepas dari hibah (pemberian) atau titipan. Pertanda hibah, bila pemberi tidak menanyakan kembali, sementara bila menanya ulang berarti materi itu berstatus titipan.

Menurut Al Qur’an harta merupakan nikmat yang akan dipertanyakan di hari kemudian, sbgmana dalam surat  attakasur
 $pk¨XãruŽtIs9 šú÷ütã ÈûüÉ)uø9$# ÇÐÈ   ¢OèO £`è=t«ó¡çFs9 >ͳtBöqtƒ Ç`tã ÉOŠÏè¨Z9$# ÇÑÈ  
7. dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin[melihat dengan mata kepala sendiri].
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

ini pertanda titipan. Berarti orang kaya merupakan penerima banyak titipan dan hutang kepada Allah SWT, sementara hutang kepada Allah SWT cukup dibayar 2,5% lewat zakat yang akan menjadi deposito abadi di hari kemudian dengan imbalan 700 kali lipat. Dengan demikian orang kaya akan diaudit dan dihisab lebih lama, dibanding orang miskin. Sehingga materi yang halal akan dihisab, sedangkan yang haram di adzab. Inilah konsekuen status materi sebagai TITIPAN.



Pengelola Titipan Harus Patuh
Harta titipan bukan untuk dimiliki, karena manusia yang mengelolanya pun bagian dari yang dimiliki oleh Maha Pencipta. Posisi manusia terhadap materi bagaikan bendahara yang mengelola uang atas petunjuk / perintah pemilik, dan ketika pensiun / mutasi ia harus mempertanggung jawabkan dan menyerahkan semua aset titipan kepada bendahara yang baru.

Maka dari itu dalam segala upaya pencarian materi dan pengelolaannya harus patuh dan tunduk kepada aturan Maha Pemilik, dan ketika mati semua harta titipan diwariskan kepada geneasi penerusnya,sebagai bendahara berikutnya  dan yang dibawa hanya nilai kesuksesan atau kegagalan belaka,  dalam menjaga kemuliaan ketika proses mencari atau pengelolaannya

Menurut agama, mencari nafkah hukumnya wajib, bila dilakukan mendapatkan  nilai akhirat yaitu ibadah / nilai ibadah berupa Ampunan, Pahala, dan Derajat, disamping menghasilkan nilai duniawi berupa keuntungan harta. Sehingga ketika orang merugi dalam hal materi, sebenarnya ia telah beruntung dengan pamrih ukhrowinya.

Dalam materi ada unsur iman kepada qodla-qodar. Dua lembaga usaha yang memiliki kesamaan asset, bidang yang memiliki kesamaan, bidang usaha dan kemampuan, ternyata yang satunya untung dan yang lainnya rugi.

Dalam materi ada unsur barokah. Dua orang penerima rizki yang sama, kalau tidak barokah, rizki tersebut akan cepat berkurang manfaatnya, tetapi rizki barokah akan awet dan menghasilkan banyak manfaat.

Menurut hadits, seseorang tidak akan mati kecuali jika jatah rizkinya telah habis. Rizki bagai air dalam tabung dengan dua kran, kran pertama mengalirkan rizki lewat jalan halal, dan kran ke dua lewat jalan haram.

Pembukaan kran halal akan mendapatkan nilai ibadah, sementara kran haram akan mengakibatkan dosa yang bila dimakan dan menjadi darah daging maka tidak ada lagi yang mampu membersihkannya kecuali penyakit atau musibah di alam dunia atau adzab di hari Kemudian.

Kalau pencarian materi lewat dua kran, begitu juga pemanfaatannya  lewat dua cara.

Ø Pertama : Sesuai dengan aturan Maha Pemilik, seperti pemberian nafkah, zakat / shodaqoh yang imbalannya abadi dan berlipat ganda disamping nilai duniawi.

Ø Kedua : Tidak sesuai dengan aturan-Nya atau sebatas koleksi, kemudian ditinggal mati yang pada akhirnya mengalami kegagalan dalam mempertahankan kemuliaan.

Dengan demikian sebenarnya harta yang diinfaqkan menjadikan kepemilikannya, tetapi pertanggung jawabannya tetap tidak hilang.

Yang terpenting dalam materi bukanlah kuantitasnya namun cara mendapatkan dan memanfaatkannyalah yang akan menentukan seseorang tersebut mulia atau hina. Demi menjaga kemuliaan jika perlu dengan cara mengorbankan materi dan bukan sebaliknya.

Semoga dengan wasilah mendengarkan dan menghayati khutbah ini, Allah SWT memberikan taufiq dan hidayah-Nya dengan tetap pada keyakinan bahwa harta hanya sebagai sarana menjaga kemuliaan.

Lebih jauh, semoga kita tetap berhati-hati dalam hal mencari dan memanfaatkan materi, dengan senantiasa menjadikan tujuan meraih kemuliaan di sisi Allah SWT,jika kita mau berfikir jernih sebenarnya kita bukanlah penduduk dunia,melainkan penduduk negri surge,kita didunia hanya mampir mencari bekal untuk kembali keasal negri kita yaitu surge.

Marilah kita hidup dengan cara mulia agar dapat kembali ke “alam mulia” (sorga),kita tahu selama-lamanya kita mampir, pasti lebih lama di tempat asal kita,sebesar –besar biaya ditempat kita mampir akan lebih besar biaya di tempat asal kita,krn disanalah kita hidup kekal abadi di sisi Yang Maha Mulia. Amien Ya Robbal ‘Alamin.

بارك الله لي و لكم في القران العظيم،ونفعني، واياكم بما فيه من الايات والذكرا حكيم، انه هو البر الرحيم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم,  وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ  اشهد ا ن لا اله الا الله واشهد ان محمد الرسول الله فصلوت الله وسلامه عليه صلا ة وسلا ما داءمين متلا زمين الي يوم اللقاء.اما بعد ؛ فاوصيكم و نفسي بتقوالله فقد فاز من اتقي وخاب من طغي. وحافظوا علي الطاعه وحوضور الجمعه والجماعات،قال تعالي: يا يهاالذين امنوا اذا نودي للصلاةمن يوم الجمعة فاسعوا الي ذكرالله وذروالبيع ذلكم خيرالكم ان كنتم تعلمون،وعلموا ان الله صلي علي النبيه قديما،فقال الله تعالي :ان الله وملائكته يصلون  علي النبي  يا ايهاالذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما،اللهم صل و سلم علي محمد سيد المرسلين،وعلي اله وصحبه اجمعين،اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمئمنين والمئمنات الاحياء منهم والاموات،اللهم ادفع عنا الغلاء والوباء والفحشاء والربا والزنا والزلازل والمحن وسوءالفتن ما ظهر.منها وما بطن،عن قرية  هذه خاصة وعن سائرالقري عامة،يارب العالمين،ربنا اتنا في الدنيا حسنه و في الاخرة حسنه وقنا عذاب النار،
عبادالله...! فاذكروا لله العظيم يذكركم واشكركم،واشكره علي نعمه يزدكم واسئلوه من فضله يعطكم ولذكرالله اعز اجل واكبر

BAHRUL ULUM PUNGGING

Supervisi Guru Klas I Bu Anis

MI bahrul ulum